Deep Sigh
Sejenak, helaan napas berat kembali terdengar.
Perlahan, titik-titik air mulai membasahi pipi.
Berlari, mencari penghiburan kesana kemari.
Berharap, semua dapat teratasi dan everything is gonna be okay.
Namun, smua itu tak dapat menahan kerinduan yg menyeruak dlm hati.
Satu persatu, kenangan kebersamaan terlintas dan memenuhi isi pikiran.
Nalar yang susah payah ditata rapi, terkoyak dan hancur berkeping lagi.
Mengapa semua ini terjadi, mengapa ini terjadi kepada kita?
Tak sebentar penantianmu dan penantianku untuk menyatu, namun bagai sekejab mata persatuan itu direnggut.
Kini aku sendiri menghadapi hari, tanpamu tempatku menyandarkan hati.
Tergeletak terisak menahan sesak ketika sendiri, ironinya tertawa bergembira di depan massa.
Komentar
Posting Komentar